EUR/JPY Tetap Tertekan Di Bawah 132,00 Jelang Data IMP UE

• EUR/JPY diperdagangkan dengan kenaikan awal pada hari Senin di sesi Asia.
• Euro menguat terbatas pada pandangan ECB yang beragam, meskipun data ekonomi kuat.
• Yen menderita karena lonjakan kasus Corona jelang Olimpiade.

EUR/JPY mencetak beberapa kenaikan pada hari Senin di jam perdagangan Asia. Pasangan ini dibuka lebih rendah setelah momentum penurunan minggu sebelumnya. Namun, naik dengan cepat hingga menyentuh tertinggi intraday di 131,83 dalam rentang perdagangan yang sempit.

Pada saat penulisan, EUR/JPY diperdagangkan pada 131,76, naik 0,07% untuk hari ini.

Mata uang bersama berada di bawah tekanan setelah Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan pada hari Jumat bahwa pemulihan ekonomi tetap rapuh, meskipun menunjukkan tanda-tanda kebangkitan dari kemerosotan yang disebabkan oleh pandemi.

Sementara itu, Presiden Bank Sentral Belanda dan anggota Dewan Pemerintahan Klaas Knot memperingatkan bahwa ketakutan terhadap inflasi mungkin tidak bersifat sementara. Tahun ini ECB memperkirakan inflasi 1,9%, sedikit di bawah 2%.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan gelombang ketiga virus Corona di Eropa ketika kasus meningkat setelah penurunan 10 minggu.

Perlu dicatat bahwa Kontrak berjangka S&P 500 diperdagangkan pada 4.352 dengan kenaikan 0,75%.

Di sisi lain, yen Jepang tetap tertekan karena negara tersebut tertinggal dari mitranya dalam program peluncuran vaksinasi di tengah meningkatnya varian Delta yang sangat menular.

Tokyo mencatat peningkatan besar dalam kasus baru COVID-19 pada hari Sabtu, dari 534 yang dilaporkan seminggu sebelumnya menjadi 716 kasus.

Untuk saat ini, para pedagang menunggu data Indeks Manajer Pembelian (IMP) Markit Jerman, data IMP Zona Euro untuk mengukur sentimen pasar.