WTI Jauh Ke Terendah Baru Dekat $38,00 Di Tengah Kekhawatiran Permintaan, Penawaran
- Harga WTI memperpanjang penurunan ke area $38,00.
- Pedagang tetap khawatir atas dampak pandemi terhadap permintaan minyak.
- Yang berikutnya adalah laporan mingguan API, EIA tentang pasokan minyak mentah.
Harga per barel patokan Amerika untuk sweet light crude oil diperdagangkan defensif di awal minggu di kisaran $38,50/40.
WTI lebih lemah di tengah kekhawatiran permintaan, penawaran
Harga WTI semakin melemah pada hari Senin sebagai tanggapan atas meningkatnya kasus virus corona di AS dan Eropa, di mana beberapa negara telah menerapkan pembatasan baru.
Tekanan ekstra pada harga minyak berasal dari meningkatnya stok bensin di AS dan Eropa, juga menjadi indikasi melemahnya permintaan. Skenario ini justru terjadi sebaliknya di Asia, di mana permintaan bahan bakar terus meningkat juga bahan bakar jet.
Menambah buruk situasi yang sudah buruk, tetapi dari sisi penawaran, Libya terus meningkatkan produksi dan ekspor minyak mentahnya setelah negara baru-baru ini mencabut force majeure di ladang minyak Sharara dan El-Feel.
Di sisi yang lebih cerah (jika ada), OPEC+ masih harus memutuskan apakah akan menunda kenaikan output minyak yang sebelumnya direncanakan secepatnya pada awal 2021.
Seperti biasa dalam kalender ekonomi minyak, API dan EIA akan mempublikasikan laporan mingguan mereka tentang persediaan minyak mentah AS masing-masing pada hari Selasa dan Rabu.
Level-level signifikan WTI
Saat ini per barel WTI turun 2,98% di $38,55 dan penembusan $37,54 (SMA 200-hari) akan mengekspos $36,66 (terendah bulanan 2 Oktober) dan kemudian $36,15 (terendah bulanan 8 September). Di sisi lain, penghalang berikutnya terletak di $41,87 (tertinggi bulanan 20 Oktober) diikuti oleh $43,75 (tertinggi bulanan 26 Agustus) dan akhirnya $48,64 (tertinggi bulanan 3 Maret).