Back

S&P 500: Kontrak Berjangka Mencari Arah Yang Jelas Di Bawah 3.350 Di Tengah Katalis Campuran

  • Kontrak berjangka S&P 500 tetap positif meskipun ada penurunan awal dari 3.347.
  • Ketakutan akan meningkatnya ketegangan Tiongkok-Amerika, kesengsaraan virus corona menghadapi harapan stimulus.
  • Data inflasi Tiongkok menghiasi kalender, katalis risiko akang tetap menjadi pendorong utama.

Kontrak berjangka S&P 500 melanjutkan pemantulan terbaru dari 3.335 menjadi 3.342 di tengah sesi Asia hari Senin. Meski begitu, barometer risiko mencetak penurunan sebesar 0,06% pada hari ini karena pedagang berjuang untuk mendapatkan panduan yang tegas.

Meskipun ketegangan memanas antara AS dan Tiongkok bergabung dengan kesengsaraan virus corona (COVID-19) yang menantang sentimen pasar, langkah AS baru-baru ini menjaga harapan untuk stimulus lebih lanjut tetap hidup dan menantang suasana risk-off.

Menyusul pelarangan WeChat dan TikTok pada hari Jumat, serta sanksi terhadap Pemimpin Hong Kong Carry Liam, pemerintahan Trump menuduh Tiongkok ikut campur dalam pemilihan Presiden AS. Menurut Reuters, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Robert O'Brien mengatakan bahwa peretas yang terkait dengan pemerintah Tiongkok telah menargetkan infrastruktur pemilihan AS menjelang pemilihan presiden 2020.

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump baru-baru ini mengatakan, "Demokrat telah menelepon dan ingin berkumpul." Artinya, dua partai politik utama Amerika akan memulai kembali pembicaraan stimulus yang mati selama seminggu terakhir. Hal ini bahkan bisa dilacak dari penandatanganan empat perintah eksekutif Presiden Trump untuk melepaskan tunjangan klaim pengangguran, bantuan pinjaman mahasiswa dan mereka yang tinggal di rumah kontrakan.

Di tempat lain, Victoria Australia mencatat lompatan satu hari terbesar dalam jumlah korban meninggal akibat COVID-19. Sesuai berita yang diterbitkan ABC News beberapa menit sebelumnya, "Korban kematian akibat virus corona Australia mencapai 314 saat Victoria mengumumkan rekor harian 19 kematian dan 322 kasus baru dalam 24 jam terakhir."

Perlu dicatat bahwa pasar kekurangan momentum karena pedagang Jepang libur untuk merayakan Hari Gunung (Yama no hi). Meski begitu, saham di Australia dan Selandia Baru sedikit positif pada saat berita ini dimuat.

Selanjutnya, data inflasi utama Tiongkok untuk Juli akan menjadi katalisator langsung yang harus diperhatikan. Namun, perhatian utama akan diberikan kepada reaksi para pedagang AS terhadap perubahan terbaru dalam pergolakan AS-Tiongkok dan berita stimulus Amerika.

Risiko Terhadap USD/TRY Condong Ke Atas – Goldman Sachs

Analis di Goldman Sachs melihat lebih banyak kesulitan untuk lira Turki, yang jatuh ke rekor terendah 7,3558 per dolar AS pada hari Jumat dan telah te
Read more Previous

Kepercayaan Bisnis Selandia Baru Agustus Tenggelam Dari sebelumnya -31.8 ke -42.4

Kepercayaan Bisnis Selandia Baru Agustus Tenggelam Dari sebelumnya -31.8 ke -42.4
Read more Next