Back

GBP/JPY Memantul Dari Terendah, Masih Merah Dekat Pertengahan 135

  • GBP/JPY menyaksikan beberapa tindak lanjut aksi jual untuk sesi kedua berturut-turut pada hari Jumat.
  • Suasana pasar yang suram menguntungkan safe-haven JPY dan memberikan beberapa tekanan.
  • Data makro Inggris yang optimis memperpanjang beberapa dukungan untuk sterling dan membantu GBP/JPY membatasi penurunan.
  • Kekhawatiran di seputar Brexit tanpa-kesepakatan mungkin akan membatasi rally, setidaknya untuk saat ini.

Pasangan GBP/JPY mempertahankan nada penawaran jual sepanjang pertengahan sesi Eropa, meskipun telah berhasil rebound sekitar 50 pips dari terendah harian.

Pasangan ini memperpanjang penurunan minggu ini dari level tertinggi sejak 10 Juni dan menyaksikan beberapa tindak lanjut aksi jual untuk sesi kedua berturut-turut pada hari Jumat. Penurunan dipimpin oleh kenaikan kuat dalam permintaan safe haven yen Jepang.

Meningkatnya ketegangan diplomatik baru-baru ini antara dua ekonomi terbesar dunia menambah ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh virus corona. Ini, pada gilirannya, melukai sentimen risiko global dan memaksa investor untuk berlindung pada aset-aset safe haven tradisional.

Sementara itu, data makro Inggris yang optimis Jumat ini memperpanjang beberapa dukungan untuk pound Inggris dan membantu pasangan GBP/JPY menemukan beberapa support di depan level psikologis 135,00. Namun, kekhawatiran di seputar Brexit tanpa-kesepakatan mungkin akan membatasi pemulihan yang signifikan.

Penting untuk dilaporkan bahwa babak negosiasi terbaru berakhir pada hari Kamis tanpa kemajuan signifikan pada kesepakatan perdagangan pasca-Brexit. Inggris dan UE mengatakan bahwa pembicaraan masih menemui jalan buntu dan mereka masih jauh dari mencapai kesepakatan.

Oleh karena itu, kenaikan apapun mungkin masih dilihat sebagai peluang jual. Penembusan yang meyakinkan pada 1,3500 akan menambah kepercayaan pada prospek negatif dan mempercepat penurunan kembali menuju support horisontal penting di dekat wilayah 1,3450-40.

Level-level teknis yang harus diperhatikan

 

Singapura: Deflasi Terlihat Tak Terkendali Di Semester 2 2020 – UOB

Ekonom di Grup UOB Barnabas Gan meninjau data inflasi terbaru di Singapura. Kutipan Utama “Harga konsumen utama Singapura turun 0,5% y/y (0,0% m/m n
Read more Previous

Emas Diperkirakan Akhiri Tahun Di $1900 Didukung Oleh Lebih Rendahnya Yield Riil – Capital Economics

Harga emas telah naik hampir 20% tahun ini, karena yield riil telah jatuh. Ahli strategi di Capital Economics telah menjadi lebih positif pada prospek
Read more Next