Indonesia: Penurunan Lebih Lanjut Dalam FDI – UOB
Ekonom UOB Group Enrico Tanuwidjaja dan Haris Handy meninjau angka FDI di Indonesia selama periode April-Juni.
Kutipan Utama
“Investasi langsung Indonesia mengalami penurunan pada kuartal kedua 2020, ketika pandemi COVID-19 memerangi ekonomi nasional dan global. Data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia menunjukkan investasi asing langsung/foreign direct investment (FDI) turun 6,9% y/y ke IDR 97,6triliun (setara dengan USD 6,8 miliar, menggunakan patokan dalam anggaran nasional 2020 dengan asumsi nilai tukar IDR 14.400 per USD) di periode AprilJuni, melanjutkan tren penurunan yang tercatat di -9,2% dalam tiga bulan pertama 2020."
“Karena kasus COVID-19 terus meningkat, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia menegaskan bahwa dewan telah mengubah target untuk investasi dalam dan luar negeri dari IDR 886 triliun menjadi IDR 817 triliun pada tahun 2020. Meskipun ada dampak Covid-19, BKPM tetap optimis FDI akan membaik pada semester kedua 2020."
“Singapura tetap menjadi investor asing terbesar di Indonesia, dengan investasi senilai USD 2,0 miliar untuk 3.860 proyek, diikuti oleh Hong Kong sebesar USD 1,2 miliar untuk 725 proyek, dan Tiongkok sebesar USD 1,1 miliar untuk 722 proyek. Berdasarkan sektor, sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi adalah penerima DDI terbesar di kuartal kedua 2020, senilai IDR 17,7 triliun.”
“Ke depan, kami optimis Indonesia akan dapat menarik investasi jangka panjang yang sangat dibutuhkan di negara ini, setelah pandemi berakhir, mengingat ketahanan ekonomi domestik. Namun demikian, reformasi dan tindakan kebijakan yang berkelanjutan, serta implementasi landasan yang lebih baik perlu dipastikan untuk mencapai persepsi risiko yang lebih rendah, investasi yang lebih tinggi dan lebih ketat di masa depan.”