Back

Saham Asia Gambarkan Pembantaian Virus Corona , Nikkei Beringsut Lebih Dekat Ke -10%

  • Ekuitas di Asia gagal memulihkan penurunan di tengah ketakutan pasar terhadap virus corona.
  • Tindakan repo terbaru Bank of Japan gagal mengajukan penawaran beli pada NIKKEI.
  • Ekuitas berjangka AS melanjutkan penurunan menyusul pelemahan di Wall Street.

Saham-saham di Asia mengikuti jejak para pemain Wall Street sambil bergerak di tengah awal sesi pada hari Jumat. Yang menggambarkan ini, indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik kehilangan lebih dari 5% untuk menguji level terendah tiga tahun sedangkan NIKKEI Jepang merosot 9,65% ke 16.770 pada saat berita ini ditulis.

Terlepas dari upaya pembuat kebijakan global untuk menanamkan likuiditas besar ke pasar, kekhawatiran virus corona telah mencekik sentimen perdagangan akhir-akhir ini. Virus mematikan baru-baru ini mendorong BOJ untuk melakukan infus likuiditas senilai 500 miliar Yen Jepang setelah langkah-langkah kuat untuk menangkal implikasi negatif dari penyakit tersebut oleh para pemimpin AS, Australia, Eropa dan Inggris dalam beberapa hari terakhir.

Wall Street mencatatkan pelemahan dengan DJI30 mencatat penurunan terbesar sejak 1987 sedangkan S&P 500 secara resmi masuk ke dalam resesi setelah berkurang 20% ​​dari tinggi Februari 2019. Ekuitas berjangka AS juga tetap suram karena S&P 500 turun 1,5% ke 2.433 sedangkan DJI30 mencatatkan penurunan sebesa 1,76% ke 20.700 pada saat penulisan.

Patut disebutkan bahwa saham di Australia dan Selandia Baru masing-masing turun 7,25% dan 5,80% sedangkan saham China mendekati 3,30% selama beberapa menit awal pembukaan. Lebih lanjut, HANG SENG Hong Kong turun 6,40% ke 22.800 sementara KOSPI Korea Selatan gagal terhibur oleh sinyal Bank of Korea, melalui pertemuan darurat, karena turun menjadi lebih dari 8% pada saat berita ini dimuat.

Juga yang menggambarkan risk-off adalah imbal hasil treasury 10-tahun AS yang turun delapan basis poin (bps) ke 0,778% pada saat penulisan.

Epidemi yang mematikan baru-baru ini telah menginfeksi selebritas olahraga prime-time dan media, saat mengerahkan keadaan darurat di New York. Lebih lanjut, pejabat Ohio memperkirakan lebih dari 100.000 orang terinfeksi karena penyakit ini. Juga penting untuk dicatat adalah tindakan oleh regulator Spanyol dan Italia yang melarang beberapa saham untuk melakukan short-selling serta tidak ada perdagangan di CME.

Korea Selatan Konfirmasi 110 Kasus Baru Virus Corona, Negara-Negara Latin Amerika Tingkatkan Langkah Pencegahan

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan pada hari Jumat, Korea Selatan mengkonfirmasi 110 kasus baru virus corona, turun dari angk
Read more Previous

Aso, Jepang: Melihat Dengan Seksama Pergerakan Pasar

Menteri Keuangan Jepang Taro Aso sekarang menampaikan, melalui Reuters, mencatat bahwa mereka mengamati dengan cermat pergerakan pasar. Komentar Tamb
Read more Next