USD/IDR Kembali Incar Area Resisten 14.335/45 Setelah PDB Indonesia Mengecewakan

USD/IDR dalam penawaran beli di sekitar tertinggi harian 14,338 setelah data PDB kuartal pertama Indonesia menyenangkan pembeli pada Senin pagi.

Produksi domestik bruto (PDB) Indonesia untuk kuartal pertama 2019 tertinggal di belakang perkiraan 5,18% dan sebelumnya ke 5,07% pada basis tahunan. Angka pertumbuhan merosot ke -0,52% dibandingkan prediksi -0,40% dan -1,69% sebelumnya pada basis kuartalan.

Data datang dalam kondisi baik setelah indeks harga konsumen (IHK) naik selama minggu lalu. IHK bulan April naik +0,44% bulanan dan 2,83% tahunan.

Namun, tingkat pertumbuhan saat ini masih jauh di bawah harapan Presiden Joko Widodo 7,0% yang disampaikan selama 2014 ketika ia menjabat.

Manufaktur telah menjadi masalah utama di ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Data terbaru indeks manajer pembelian (IMP) manufaktur Indonesia Nikkei turun dari 51,2 di bulan Maret ke 50,4 di bulan April.

Bank sentral Indonesia sejauh ini mengumumkan enam kenaikan suku bunga sejak Mei 2018. Bank sentral baru-baru ini mengatakan bahwa suku bunga saat ini mungkin mendekati puncaknya.

Analisis Teknis

Setelah berhasil mempertahankan perdagangan di atas angka 14.300, pasangan ini membutuhkan penembusan area resisten 14.335/45 (yang termasuk terendah 19 Desember dan tertinggi yang ditandai pada 7 Januari dan 8 Maret) untuk menargetkan tertinggi 8 Maret di dekat 14.416 dan SMA 200-hari di level 14,480.

Untuk sisi bawah, level SMA 100-hari di 14.185 berfungsi sebagai support penting, penembusannya bisa mengekspos SMA 50-hari dekat 14.150 dan kemudian angka bulat 14.000.