Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Diperdagangkan Lebih Rendah di Sekitar $31,50, Data Ekonomi AS Ditunggu
- Harga perak melemah karena kehati-hatian investor menjelang rilis data PDB AS yang akan dirilis pada hari Kamis.
- Pernyataan hawkish dari pejabat The Fed telah mendukung imbal hasil obligasi pemerintah AS, berdampak negatif pada aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti Perak.
- Meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dapat membatasi penurunan aset safe haven Perak.
Harga perak melanjutkan penurunannya untuk 2 hari berturut-turut, diperdagangkan di kisaran $31,40 per troy ons selama jam perdagangan Asia pada hari Kamis. Harga logam abu-abu ini berjuang karena investor bersikap hati-hati menjelang rilis data Produk Domestik Bruto AS yang disetahunkan (Q1) pada hari Kamis dan angka Indeks Harga Belanja Konsumsi Perorangan (PCE) pada hari Jumat.
Pertumbuhan ekonomi AS pada basis tahunan untuk kuartal pertama diprakirakan akan tumbuh 1,3%, lebih rendah dari kenaikan 1,6% pada kuartal sebelumnya. Ukuran inflasi yang lebih disukai Federal Reserve, Core PCE AS diprakirakan akan menunjukkan kenaikan 0,3% bulan ke bulan dan 2,8% tahun ke tahun di bulan April.
Pernyataan hawkish dari pejabat Federal Reserve (The Fed) AS telah meningkatkan kekhawatiran tentang potensi kenaikan suku bunga, memicu sentimen penghindaran risiko. Hal ini telah mendukung imbal hasil obligasi pemerintah AS sementara berdampak negatif pada aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti Perak.
Reuters melaporkan pada hari Selasa bahwa Neel Kashkari, Presiden Federal Reserve Bank of Minneapolis, mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga. Kashkari mengatakan, "Saya tidak yakin ada orang yang benar-benar mengesampingkan opsi untuk menaikkan suku bunga," mengungkapkan keraguan tentang tren disinflasi. Selain itu, Bloomberg melaporkan pada hari Rabu bahwa Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic menyatakan bahwa jalan menuju inflasi 2% belum terjamin dan bahwa luasnya kenaikan harga masih signifikan.
Di tengah ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung di Timur Tengah, aset-aset safe-haven tradisional seperti Perak dapat mengalami peningkatan permintaan. Militer Israel mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka telah mencapai "kontrol operasional" atas Koridor Philadelphia, sebuah jalur sepanjang 14 kilometer (8,7 mil) di sepanjang perbatasan antara Gaza dan Mesir, seperti yang dilaporkan oleh CNN.