EUR/USD Incar Pelemahan di Bawah 1,0950 karena Pasar Terlihat Percaya Diri terhadap Prospek Ekonomi AS

• EUR/USD berusaha mempertahankan support di 1,0950 karena Indeks USD telah menunjukkan pemulihan.
• Pinjaman dan uang muka untuk bisnis dan konsumen AS telah turun karena kondisi kredit yang ketat oleh bank-bank AS.
• Citi Group memprakirakan resesi ekonomi AS pada kuartal keempat.

Pasangan EUR/USD diprakirakan akan memberikan penurunan tipis di bawah support terdekat di 1,0950 di sesi Asia. Pasangan mata uang utama ini menarik penawaran jual karena Indeks Dolar AS (DXY) telah menunjukkan pergerakan pemulihan dan telah naik di atas resistance 102,00.

Kontrak berjangka S&P500 telah melanjutkan penurunannya di sesi Asia dengan harapan bahwa kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed) dapat merusak panduan pendapatan.

Risalah dari Beige Book Federal Reserve (The Fed) menunjukkan kinerja yang stabil dalam kegiatan ekonomi di sebagian besar distrik. Namun, pinjaman dan uang muka untuk bisnis dan konsumen telah turun karena kondisi kredit yang ketat yang diajukan oleh bank-bank komersial Amerika Serikat untuk menghindari ketidakpastian dalam lingkungan yang bergejolak.

Sementara itu, para pembuat kebijakan The Fed masih yakin akan prospek ekonomi karena ketatnya pasar tenaga kerja. Presiden The Fed St Louis James Bullard menganjurkan kelanjutan pengetatan kebijakan oleh bank sentral mengingat data pasar tenaga kerja yang masih solid, seperti yang dilansir oleh Reuters. Pengambil kebijakan The Fed itu lebih lanjut menambahkan bahwa permintaan tenaga kerja belum melunak dan pasar tenaga kerja yang kuat mengarah pada konsumsi yang kuat.

Melihat ketatnya pasar tenaga kerja AS, Citi Group memperkirakan adanya resesi ekonomi AS pada kuartal keempat. Sebelumnya, mereka memprakirakan bahwa AS akan mengumumkan resesi pada kuartal ketiga 2023.

Dari sisi Zona Euro, investor menunggu rilis data Kepercayaan Konsumen. Data awal Kepercayaan konsumen (April) diprakirakan membaik ke -18,5 dari rilis sebelumnya -19,2. Penyebabnya bisa jadi karena inflasi Zona Euro yang terus menurun, yang menunjukkan berkurangnya beban rumah tangga.