Back

Dolar AS Berusaha Keras Lanjutkan Pemulihan di Tengah Membaiknya Sentimen Risiko

  • Dolar AS telah kehilangan kekuatannya setelah mengalami pemulihan selama dua hari yang menentukan.
  • Pasar memprakirakan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuannya lagi di bulan Mei.
  • Prospek teknikal EUR/USD menunjukkan bahwa bias bullish tetap bertahan.

Dolar AS (USD) telah kehilangan pijakannya setelah mencatatkan kenaikan kuat terhadap mata uang-mata uang utama lainnya selama dua hari perdagangan berturut-turut. Rilis data makroekonomi yang optimis dari Tiongkok tampaknya telah meredakan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global. Oleh karena itu, USD mengalami kesulitan untuk menarik minat investor sebagai aset yang aman.

Indeks Dolar AS, yang melacak kinerja USD terhadap sekumpulan enam mata uang utama, berbalik ke selatan dan turun menuju 101,50 meskipun telah ditutup di atas 102,00 pada hari Senin.

Ringkasan Penggerak Pasar Harian: Dolar AS Berbalik Arah setelah Kenaikan Hari Senin

  • Indeks saham berjangka AS diperdagangkan di wilayah positif pada hari Selasa pagi, menunjukkan pembukaan yang lebih tinggi di Wall Street setelah aksi berombak pada hari Senin.
  • Data dari Tiongkok menunjukkan bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia ini berekspansi pada tingkat tahunan sebesar 4,5% pada kuartal pertama, jauh lebih kuat dari pertumbuhan 2,9% yang tercatat pada kuartal terakhir 2022. Angka ini juga lebih baik dari estimasi analis untuk ekspansi sebesar 4%. Data lain menunjukkan bahwa Produksi Industri berekspansi sebesar 3,9% dan Penjualan Ritel naik 10,6% secara tahunan, dibandingkan dengan estimasi analis sebesar 7,4%.
  • Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun bertahan stabil di atas 3,5% setelah naik hampir 6% dalam tiga hari perdagangan terakhir.
  • Presiden The Fed Richmond, Thomas Barkin, mengatakan pada hari Senin bahwa ia ingin melihat lebih banyak bukti bahwa inflasi akan kembali ke target.
  • Biro Sensus AS akan merilis data Perumahan Baru dan Izin Mendirikan Bangunan untuk bulan Maret pada hari Selasa.
  • Data yang diterbitkan oleh Biro Sensus AS mengungkapkan pada hari Jumat bahwa Penjualan Ritel turun 1% secara bulanan di bulan Maret. Pada catatan positif, pembacaan bulan Maret sebesar -0,4% direvisi lebih tinggi ke -0,2%.
  • Indeks Keyakinan Konsumen University of Michigan (UoM) sedikit meningkat menjadi 63,5 pada estimasi kilat bulan April dari 62 pada bulan Maret.
  • Komponen ekspektasi inflasi konsumen satu tahun dari survei UoM naik ke 4,6% dari 3,6% di bulan Maret, memberikan dorongan bagi USD.
  • "Kebijakan moneter harus tetap ketat untuk jangka waktu yang cukup lama dan lebih lama dari yang diantisipasi oleh pasar," kata Gubernur Federal Reserve Christopher Waller pada hari Jumat. Waller lebih lanjut berpendapat bahwa data baru-baru ini menunjukkan bahwa the Fed belum membuat banyak kemajuan dalam mencapai target inflasi.
  • Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada hari Jumat, Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic mencatat bahwa perkembangan terakhir dalam ekonomi AS konsisten dengan satu kenaikan suku bunga lagi.
  • Menurut FedWatch Tool dari CME Group, pasar saat ini menetapkan probabilitas lebih dari 80% untuk kenaikan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin (bp) di bulan Mei.
  • Indeks Manufaktur The Fed Empire State NY meningkat tajam ke 10,8 di bulan April dari -24,6 di bulan Maret, dibandingkan dengan ekspektasi pasar sebesar -18.
  • Pada hari Rabu, The Fed akan merilis Beige Book. Data Penjualan Rumah Bekas dan Klaim Tunjangan Pengangguran Awal akan ditampilkan dalam agenda ekonomi AS pada hari Kamis menjelang survei IMP Manufaktur dan Jasa S&P Global pada hari Jumat.
  • Meninjau publikasi The Fed, "sejak pertemuan 21-22 Maret, data menunjukkan bahwa aktivitas melambat, pasar tenaga kerja melemah, dan tekanan harga berkurang," kata para analis di BBH. "Khususnya, rantai pasokan terus membaik. Kami percaya Beige Book akan menyoroti tren-tren ini yang mendukung jeda setelah apa yang secara luas diprakirakan akan menjadi kenaikan 25 bp lagi sambil membiarkan peluang terbuka untuk pengetatan lebih lanjut jika diperlukan."

Analisis Teknikal: Dolar AS Berusaha Keras untuk Terus Mengungguli Euro

Menyusul penurunan dua hari yang membuat pasangan mata uang ini mendekati 1,0900, EUR/USD kembali menguat di awal hari Selasa. Indikator Relative Strength Index (RSI) pada grafik harian telah kembali ke area 60, yang mencerminkan kurangnya minat penjual. Lebih lanjut, pasangan ini terus diperdagangkan dalam saluran regresi naik yang terbentuk sejak akhir September.

EUR/USD menghadapi resistance terdekat di 1,1000 (level psikologis, level statis). Setelah pasangan ini menegaskan kembali level tersebut sebagai support, pasangan mata uang ini dapat menargetkan 1,1100 (level psikologis, level statis), 1,1160 (level statis dari April 2022) dan 1,1200 (level psikologis).

Pada sisi negatifnya, 1,0900 (Simple Moving Average (SMA) 20 hari tetap utuh sebagai support di depan 1,0800 (level psikologis), 1,0760 (SMA 50 hari) dan 1.0720 (SMA 100 hari).

Bagaimana Dampak Kebijakan The Fed terhadap Dolar AS?

Bank Sentral AS (Federal Reserve) memiliki dua mandat: menciptakan lapangan kerja maksimum dan stabilitas harga. The Fed menggunakan suku bunga sebagai alat utama untuk mencapai tujuan-tujuannya, tetapi harus menemukan keseimbangan yang tepat. Jika The Fed mengkhawatirkan inflasi, maka mereka akan mengetatkan kebijakannya dengan menaikkan suku bunga untuk meningkatkan biaya pinjaman dan mendorong tabungan. Dalam skenario ini, Dolar AS (USD) kemungkinan akan menguat karena jumlah uang beredar berkurang. Di sisi lain, The Fed dapat memutuskan untuk melonggarkan kebijakannya melalui penurunan suku bunga jika mereka khawatir akan meningkatnya tingkat pengangguran akibat perlambatan aktivitas ekonomi. Suku bunga yang lebih rendah kemungkinan akan menyebabkan pertumbuhan investasi dan memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk mempekerjakan lebih banyak orang. Dalam hal ini, USD diprakirakan akan kehilangan nilainya.

The Fed juga menggunakan pengetatan kuantitatif (QT) atau pelonggaran kuantitatif (QE) untuk menyesuaikan ukuran neraca keuangannya dan mengarahkan ekonomi ke arah yang diinginkan. QE mengacu pada pembelian aset oleh The Fed, seperti obligasi pemerintah, di pasar terbuka untuk memacu pertumbuhan dan QT adalah kebalikannya. QE secara luas dilihat sebagai tindakan kebijakan bank sentral yang negatif terhadap USD dan sebaliknya.

USD/CNH Masih Terlihat Dalam Tema Terikat-Dalam-Kisaran – UOB

Perdagangan datar lebih lanjut kemungkinan besar terjadi dalam USD/CNH untuk saat ini, komentar Pakar Strategi Pasar Quek Ser Leang dan Pakar Strategi
Read more Previous

Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Kembali Bergerak di Atas $2.000 saat USD Melemah, Pembeli Tidak Percaya Diri

Harga emas mendapatkan kembali traksi positif pada hari Selasa dan menjauh dari level terendah satu setengah minggu, di sekitar area $1.981 yang disen
Read more Next