USD/JPY Kesulitan Dekat 135,00, Terendah Lebih dari Satu Minggu Jelang Keputusan Kebijakan FOMC

• USD/JPY melayang lebih rendah untuk hari kedua berturut-turut dan turun ke terendah satu minggu.
• Ekspektasi The Fed kurang hawkish membebani USD dan memberikan tekanan ke bawah.
• Penurunan lebih lanjut tampaknya terbatas menjelang keputusan kebijakan FOMC yang sangat dinanti.

Pasangan USD/JPY tetap di bawah tekanan jual untuk hari kedua berturut-turut pada hari Rabu dan turun ke terendah lebih dari satu minggu, di sekitar pertengahan 134,00 menjelang sesi Amerika Utara.

Dolar AS tetap defensif dan merana di dekat level terendah sejak akhir Juni, yang, pada gilirannya, menyeret pasangan USD/JPY lebih rendah. Angka inflasi konsumen AS yang lebih lemah dari prakiraan yang dirilis pada hari Selasa memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan memperlambat laju pengetatan kebijakannya dan terus membebani greenback.

Faktanya, bank sentral AS diprakirakan akan menaikkan suku bunga 50 bp yang relatif lebih kecil pada akhir pertemuan kebijakan dua harinya Rabu ini. Itu membuat imbal hasil obligasi Pemerintah AS tertekan. Penyempitan yang dihasilkannya dalam perbedaan rate AS-Jepang mendorong beberapa arus menuju Yen Jepang dan berkontribusi pada penurunan pasangan USD/JPY.

Selain itu, sentimen hati-hati di pasar menjelang acara bank sentral menguntungkan safe-haven JPY dan memberikan tekanan tambahan pada pasangan USD/JPY. Namun, penurunan lebih lanjut kemungkinan akan tetap terbatas karena pedagang mungkin lebih memilih menunggu prospek kebijakan jangka pendek The Fed di tengah tanda-tanda berkurangnya tekanan inflasi di AS.

Oleh karena itu, fokusnya akan tetap terpaku pada pernyataan kebijakan moneter yang menyertainya dan yang disebut dot plot. Investor akan mencari petunjuk baru tentang jalur kenaikan suku bunga di masa depan. Itu, pada gilirannya, akan memainkan peran penting dalam memengaruhi dinamika harga USD dalam jangka pendek dan membantu menentukan arah USD/JPY selanjutnya.